Ibn Ruysd

Nama           : Robik Jesin
NIM             :1414331009
Jurusan         : Filsafat Agama
Mata Kuliah : Filsafat Islam

                                                     Ibnu ruysd    

A.    Riwayat Hidup
Ibnu Ruysd adalah filsuf muslim yang muncul terakhir didunia Islam dibalahan barat. Nama lengkap Ibnu Ruysd adalah Abu Al walid Muhammad Ibnu Ruysd yang lahir pada tahun 520 H/1126 M. Dari keluarga hakim di Kordoba dan wafat di Maroko pada tahun 595 H/1198 M.
Awalnya ia dikuburkan di Maroko, akan tetapi setelah tiga bulan jenazanya dipindahkan ke Kordoba.
Setelah menguasai fikih,Ilm kalam dan sastra Arab, ia menekuni metafisika,fisika,astronomi,kedokteran,logika dan filsafat. Ia berhasil menjadi Ulama dan sekaligus Filsuf yang tak tertandingi setelah diperkenalkan oleh Ibn Thufail kepada sultan daulah Muwahihdun, pada tahun 564 H/1169 M. Dan memimnta Ibn ruysd menulis ulasan atas karya-karya Aristoteles. Sejak saat itu ia dipercaya  menjadi hakim di Seville dan menjadi ketua hakim di Kordoba pada tahun 566 H/1171 M. Pada tahun 577 H/1882 M ia dipercaya menjadi dokter di istana sultan Abu Ya’qub Al-Mansur di Maroko.
Pasca didera fitna dan diasingkan di Lucenna, dekat Kordoba selama satu tahun ia kembali menjadi dokter istana, akan tetapi dua tahun kemudian ia wafat dalam usia 75 tahun.
Karya-karyanya konon menghasilkan seratus ribu lembar kertas seperti bidayah Al-Muztahid yang berisi tentang Fikih perbandingan yang dipakai secara luas oleh para fukoha sebagai rujukan.

B.     Agama dan Filsafatnya
Dalam rangka membela filsafat dan martabat para Filsuf dari serangan Ulama Ortodok, khusunya Al-ghazali, Ibn Ruysd menegaskan bahwa Agama dan Filsafat tidak berada dalam titik pertentangan. Al-Qur’an memerintahkan manusia untuk berfikir tentang alam dalam rangka mengetahui Tuhan.



C.     Kadimnya Alam
Dalam rangka menangkis serangan Al-Ghazali terhadap faham ke-kadiman Alam, Ibn Ruysd menyatakan bahwa faham tersebut sama sekali tidak bertentangan dengan ajaran Al-Qur’an. Malah paham yang dianut oleh para teolog yang menyatakan alam diciptakan Tuhan dari tiada justru tidak memiliki pijakan dalam al-qur’an. Menurutnya , dari ayat al-qur’an  (11:7;41:11,30) dapat diambil kesimpulan bahwa, alam diciptakan tuhan bukanlah dari tiada melainkan dari sesuatu yang telah ada. Selain itu ia juga mengingatkan bahwa paham kekadiman alam tidak selalu mengandung pengertian bahwa alam ada dengan sendirinya atau tidak diciptakan oleh tuhan. Bagi para filsuf muslim, alam dikatakan kodim ( ada sejak jaman azali) justru karena diciptakan oleh tuhan. Karena diciptakan sejak azali, maka alam menjadi kodim pula. Meskipun dari segi waktu sama-sama kodim, kekodiman tuhan tidak berarti sederajat dengan kekodiman alam; tuhan kodim sebagai “pencipta” dan alam kodim sebagai “yang dicipta”. Jadi ada perbeda’an tegas antara kekodiman alam dengan tuhan.

D.    Gambaran Akhirat
Dalam upaya menangkis serangan Al-Ghazali, ibn rusyd memperlihatkan bahwa ada kerancuan dalam tulisan Al-Ghazali mengenai kehidupan manusia di akhirat. Kata Ibn rusyd, Al-Ghazali dalam Tahafut al-falashifah menyatakan kalau tidak ada ulama yang berpendapat bahwa kebangkitan hari akhirat bersifat ruhani semata. Sementara dalam karya lainya, Al-Ghazali mengemukakan pandangan kaum shufi bahwa kebangkitan di akhirat bersifat ruhani. Jadi tidak ada konsensus dikalangan ulama bahwa kebangkitan diakhirat adala kebangkitan jasmani. Karena itu paham yang menyatakan kebangkitan diakhirat hanya bersifat ruhuani tidak dapat di kafirkan dengan alasan ijmak.

E.     Pengetahuan Tuhan
Masih dalam rangka menangkis serangan Al-Ghazali, ibn rusyd mengklarifikasi pandangan tentang pengetahuan tuhan menyangkun hal-hal partikular yang dikemukakan oleh para filsuf. Menurut Ibn Rusyd para filsuf berpendapat bahwa pengetahuan tuhan tentang hal-hal partikular berbeda dengan pengetahuan manusia mengambil bentuk akibat, sedangkan pengetahuan tuhan berbentuk sebab.



Daftar Pustaka

Amroeni,Drajat,Filsafat Islam;Buat yang pengen Tahu.Jakarta.Erlangga.2006

Komentar

Postingan Populer